Rabu, 16 Maret 2016

Kumpulan Pantun Teka Teki Terbaik 2016

Pantun merupakan karya sastra yang sudah lama. Pantun adalah salah satu jenis puisi karya sastra lama yang ada dibudaya masyarakat melayu. Dahulu pantun termasuk karya sastra jenis lisan, namun sekarang seiring dengan perjalanan zaman pantun dikategorikan karya sastra tulisan. Menurut kamu orang sekarang lebih masih bisa berbalas pantun tidak? Berikut ini ciri ciri pantun yang saya kutip dari wikipedia bahasa Indonesia.

Pantun Teka Teki

Pergi ke kedai membeli cili,
Cili dibeli dikedai Pak Anjang,
Apakah nama binatang ini,
Telinga lebar hidung panjang.

Pergi ke kedai membeli cili,
cili dibeli berkati-kati,
Apakah nama binatang ini,
mempunyai taji pada kaki.

Pergi kekedai berjalan kaki,
Berjalan kaki penat sekali,
Apakah nama binatang ini,
Badanya penuh dengan duri.

Pergi ke kedai membeli kacang,
Kacang dibeli bersama cili,
Telinga lebar hidungnya panjang,
Tentulah gajah binatang ini.

Pergi ke kedai Pak Yahya,
Pergi ke kedai berjalan kaki,
Binatang ini mudah jawabnya,
Sudah tentu ayam bertaji dikaki.

Pergi ke kedai berjalan kaki,
berjalan kaki jauh sekali,
Badannya penuh dengan duri,
Tentulah landak binatang dicari.

Tumbuk padi sulung tahun,
Hari raya, raya haji,
Di dalam teras ada daun,
Di dalam daun ada isi.

Ada berpucuk tiada berdaun,
Hujungnya bisa seperti racun,
Diberi makan bertahun-tahun,
Kenyang tidak tahi bertimbun.

Buahnya cantik merah menyala,
Ada juga nan hijau warnanya;
Manisnya buah sedapnya rasa,
Dijual di pasar dan pasaraya.

Buahnya banyak bersikat-sikat,
Bentuknya panjang mudah dikupas;
Semasa muda rasanya kelat,
Berbagi nama terkalah lekas.

Pohonnya menjalar ke serata junjung,
Manis rasanya berbagai warna;
Buah serangkai bergantung-gantung,
Kecil rantingnya cobalah terka.

Pohonnya tinggi tiada berdahan,
Isinya putih berair pula;
Terkenal sebab banyak kegunaan,
Buahnya bersabut apakah ia.

Kalau puan, puan cerana,
Ambil gelas di dalam peti;
kalau tuan bijaksana;
Binatang apa tanduk di kaki.

Jika ke kedai pergi berbelanja,
Belikan aku sudu dan sendok;
Jika pandai katakan ia,
Semakin berisi semakin menunduk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar